Hidup yang Besar.

Posted by Sarah Audrey Christie , Minggu, Juli 18, 2010 10.53

Aku telah mengatakannya dan hari ini aku akan mengatakannya lagi... Ada hidup yang 'besar' menunggu kita. Kita, maksudnya, aku, kamu, dan semuanya... Tidak terkecuali. Tidak pilih-pilih. Kita. Setiap pribadi, direncanakan Allah untuk menjadi besar. Masalahnya cuma satu, ada prosesnya. Dan ada caranya. Dan terlebih dari itu, kita, pelakunya. Yang kita lakukan, pada akhirnya akan menentukan apakah rencana 'besar' itu terwujud atau tidak dalam kehidupan sesungguhnya. Respon kita pada proses, itu yang akan menentukan kehidupan seperti apa yang terjadi di depan. Dan hari ini aku belajar banyak dari sesuatu yang sederhana, dari orang yang tak terlalu kukenal, dan dari jauh, dari tangga sebuah gereja. Ya, aku tak mendapat bangku, jadi aku duduk di tangga di luar ruangan tempat ibadah sesungguhnya sedang berlangsung, mencoba menyelami ibadah dengan bantuan layar plasma dan suara speaker yang kadang ada kadang tiada... Well, aku tidak bersedih untuk itu, aku percaya setia dalam perkara kecil akan diberikan perkara besar, setia di tangga, suatu hari akan naik ke panggung... Lohhh? Bukan berarti aku mau setia di tangga... Perut yang bermasalah membuatku harus puas duduk di tangga untuk pertama kalinya dalam sejarah aku mengunjungi gereja yang selalu penuh sesak ini...

Tapi cukup tentang mengapa aku duduk di tangga. Mari kita ke masalah utama. Alasan utama aku menulis tulisan ini. Pesan yang disampaikan Pastor sangat bagus, tapi justru 4 menit terakhir yang paling menyentuh hatiku. Yaitu waktu aku melihat video rekaman saat Sidney Mohede bersanding dengan Israel Houghton di panggung akbar Hillsong Conference. Video itu sukses membangkitkan kembali adrenalin di dalam hasratku. Jika kamu belum pernah mendengar tentang dia, Israel Houghton adalah seorang peraih Grammy Award, salah satu penyanyi gospel terbaik di jaman ini. Dan sekilas aku ingin kalian tahu, bahwa dia pun bermula dari masa lalu yang tak dapat dibanggakan... Tapi dia (Tuhan sebenarnya, dia hanya 'follow the plan and the guidance of the Planner') mengubah masa lalu menjadi masa depan penuh harapan... Dan kemuliaan bagi Tuhan. Lalu selanjutnya, aku berharap kalian sudah kenal Sidney Mohede... Salah satu tokoh musisi rohani Indonesia yang semakin populer saat ini. Tidak banyak yang aku tahu tentang dia, meski demikian, aku banyak mendengar tentang ketekunannya dalam berkarya bagi Tuhan. Bahkan menurut cerita seorang kawan, ketika yang lain mulai menyerah, Sidney tidak. Aku sendiri sebenarnya pernah melihat dia sekali di kota Surabaya, sebelum ia setenar sekarang, dan yang kutangkap saat itu adalah kerendahan hatinya... Dan itu masih kulihat sampai sekarang... Aku percaya itu juga yang membawanya kepada kehidupan yang 'sebesar' sekarang, sebagai penyanyi rohani Indonesia, dapat berdiri sepanggung dengan idola kebanyakan penyanyi rohani Indonesia, dan bahkan menyanyi bersama peraih penghargaan Grammy ini... Membuatku ingin berteriak keras-keras... Sidney, seeing how God lifts you up, I bet you are the next Grammy Award winner!

Sekali lagi, kehidupan yang 'besar' itu tak hanya akan terjadi pada seorang Sidney Mohede, karena Ia telah merancangnya bagi kita semua, dalam porsi, kesempatan, dan waktu yang berbeda. Tetapi arahnya sama. Ke atas. Ke atas berarti terus naik dan bukan turun, ke atas juga berarti, apapun kehidupan itu, hanya diperuntukkan bagi kemuliaanNya.

Namun belajar dari Sidney Mohede, ada satu hal yang pasti dibutuhkan dalam perjalanan kita mencapai kehidupan yang 'besar' itu.... Dan itu adalah kesetiaan. Sidney setia ketika ia belum menjadi siapa-siapa, ia setia ketika popularitasnya meningkat tajam, sehingga ia menjadi salah satu selebritis Kristen paling dipuja di Indonesia, ia setia ketika Tuhan meletakkan dia di atas sebagai pemimpin, dia setia ketika Tuhan mulai membawa popularitasnya melampaui Indonesia. Ia setia, waktu ia telah dikenal oleh beberapa musisi kelas dunia. Dan karena ia setia, ia dibawa terus naik, melebar, semakin dalam, semakin besar.

Selanjutnya, kesetiaan hanya dapat diuji dengan waktu... Aku bertemu pertama dengan Sidney mungkin sekitar 10 tahun yang lalu... Dan aku mengagumi kesetiaannya hingga saat ini. Melalui masa-masa yang sulit, ia tetap setia kepada Tuhan. Kesetiaan yang teruji dengan waktu ini sama dengan kesetiaan Daud mulai dari ketika ia menerima janji Allah bahwa ia akan menjadi raja atas Israel, sampai ia benar-benar menjadi raja atas Israel, yang mana itu memakan waktu yang tidak sebentar. Dan dalam waktu tersebut, ia harus menghadapi hidup yang bagai mimpi buruk. Dikejar-kejar untuk dibunuh oleh Saul salah satunya, bukan kehidupan yang ia harapkan sebagai calon raja. Tapi toh Daud setia... Kesetiaan yang sama juga ada pada Yusuf, sejak dari ia menerima mimpi hingga waktu Ia boleh benar-benar menghidupi mimpi tersebut, makan waktu yang sangat panjang dan melelahkan, serta proses yang mungkin membuatnya berpikir lebih baik mati di sumur waktu itu... Ketika kakak-kakaknya membuang dia. Tapi Yusuf setia, dan Ia pun mendapat anugerah atas kesetiaannya. 'Kebesaran' yang jauh lebih besar dari yang dapat ia bayangkan.

Jadi? Tidak sulit kan untuk mencapai kehidupan yang 'besar'. Hanya butuh satu hal yang harus kita lakukan terus menerus tanpa henti, kesetiaan. Setia pada Bapa yang telah berencana, setia pada apapun yang telah dipercayakan kepada kita untuk kita lakukan sekarang, setia pada waktu yang disediakan bagi kita. Jangan mencari jalan pintas yang tak bertanggung jawab, jangan mencari mesin waktu. Nikmati saja prosesnya. Dan belajarlah untuk setia, hanya itu... Mudah kan...? Aku bohong. Itu sulitnya minta ampun. Aku mengalaminya. Dan aku berkali-kali menyatakan aku menyerah. Tidak sanggup. Mau mundur saja. Tapi satu hal menohokku hari ini... Sebuah video amatir yang memperlihatkan bagaimana Sidney Mohede tampil bersama Israel Houghton di atas panggung internasional Hillsong Conference. Hari ini juga aku mencabut semua kata-kata menyerah yang pernah aku ucapkan. Karena aku percaya, aku sedang berada di jalan menuju kehidupan yang besar seperti Sidney Mohede. Dan tidak ada alasan untuk menyerah. Aku memiliki Tuhan yang besar. Dan aku sudah setengah jalan. Aku tidak dapat kembali ke titik awal. Yang bisa aku lakukan hanya maju terus dengan setia. Suatu hari kehidupan yang besar itu akan tiba tepat di depan bola mataku. Ya, aku tahu, jalan yang harus kulalui ke sana mungkin berkerikil, naik, turun, berlubang bahkan, dan sepertinya banyak rambu-rambu yang menipu. Juga banyak sekali casino yang menggoda kita untuk berhenti dan bermain-main, mempertaruhkan segala sesuatu yang telah kita kumpulkan sehingga kita harus mulai dari nol lagi...(Jangan masuk ke casino-casino itu!). Tapi ada satu kendaraan yang akan membuatku dapat melalui jalan itu, namanya kesetiaan. Tetaplah setia seperti Daud, Yusuf, dan Sidney. Dan siap-siap dikejutkan dengan sebuah kehidupan yang besar!

Ketika kita tidak setia, Tuhan setia. Ketika kita setia, Tuhan jauh lebih dari setia. Ia mewujudkan impian kita.