Aku Tidak Dapat Melakukannya Sendirian.

Posted by Sarah Audrey Christie , Rabu, Mei 04, 2011 20.43

Tuhan, aku baru sadar, aku tidak dapat melakukan semuanya sendiri.

Aku tidak dapat mengurus hal-hal yang kuhadapi sekarang sendirian, aku tidak dapat menghadapi orang-orang yang harus kuhadapi ini, sendirian.

Aku tidak memiliki pengetahuannya, dan aku tidak mempunyai kemampuannya. Aku melakukan terlalu banyak kesalahan, aku seringkali kehilangan diriku sendiri. Aku sungguh tidak seharusnya mendapat kepercayaan ini. Mungkin Tuhan terlalu tinggi menilai aku. Mungkin ekspektasi Tuhan terlalu besar kepadaku. Aku takut jika aku terus berusaha sendiri, maka sesuatu yang fatal akan terjadi, lalu aku akan menyalahkan diriku sendiri. Dan aku sudah cukup lelah berusaha berpikir secara rasional bahwa semua memang harus terjadi, dan tidak ada satu pun yang terjadi ini yang harus dibebankan kepadaku sebagai sebuah kesalahan, tetapi harus kuhadapi sebagai sebuah tantangan, dan harus kutaklukkan karena aku harus menang. Karena aku memang tidak punya pilihan. Aku harus menang. Itu satu-satunya pilihan.



Tapi aku tidak tahu caranya, ya Tuhan. Aku benar-benar tidak tahu caranya. Bagaimana melalui semua ini dengan tanpa rasa sakit. Tanpa kesalahan. Sempurna dengan nilai A. Karena aku tidak sempurna. Engkau melihat aku dengan jelas dari atas sana, betapa lemahnya dan tak berdayanya aku. Betapa kikuknya aku dalam beberapa hal, betapa tak berpengalamannya dan tak berpengetahuannya aku. Aku sudah menekan diriku untuk belajar, tapi aku tidak tahu apakah otakku cukup cepat menyerap semua pengajaran ini dalam waktu singkat. Aku memeras otak, berusaha tegar, memperpanjang batas kesabaran, tapi pada akhirnya, aku tetap ingin berteriak dan menangis sekeras-kerasnya. Aku tidak ingin orang mendengar. Aku hanya ingin Kau mendengar.

Waktu aku katakan aku tidak kuat, I mean it God. It is beyond my league. Aku harus mengejar untuk melakukan sesuatu yang dipelajari orang selama bertahun-tahun, dan aku harus menjadi mahir dalam beberapa hari. Demi kebaikan, sekali lagi, aku setuju denganMu, ini memang demi kebaikan. Tapi yang aku tidak yakin adalah waktu yang Engkau berikan. Aku tidak yakin itu masuk akal. Tapi lagi-lagi, bagaimana akalku dapat membatasi Engkau, yang melampaui segala akal?

Kau selalu membuatku melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, dan aku tidak menyalahkanMu untuk itu. Sebagai pribadi yang telah menjadikan dunia ini dengan segala keajaibannya, akal tentu bukan ukuran yang Kau pakai dalam menentukan rancangan-rancanganMu. Dan aku tahu Engkau lebih tahu aku daripada diriku sendiri. Sebab Engkau menjadikanku, dan bahkan pikiranku, semuanya dari padaMu. Jadi kalau saat ini Engkau menggunakan aku untuk sesuatu hal yang menurutMu baik, hey, I’m in 100%. There’s no argue in that part.

Dan, syukurlah, di akhir hari ini, dan di akhir segala kepenatanku ini, aku masih percaya Engkau tahu apa yang Kau lakukan. Aku tidak kehilangan keyakinan. Walau di dalam kepalaku sempat berkecamuk beraneka ragam keraguan. Ya, aku tahu, keragu-raguanku terhadap diriku sendiri hanya akan berarti aku meragukan Engkau. Aku cukup yakin Kau tidak begitu menyukai hal itu.

Hanya, aku harus mengakui di hadapanMu, terkadang aku tidak menguasai diriku sendiri. Aku tidak menguasai sekitarku… Dan aku sungguh tidak dapat melakukan semuanya sendiri.

Jadi hal terbaik –dan mungkin yang paling benar – yang dapat kulakukan saat ini, adalah memohon agar aku tidak menghadapi semua ini sendirian. Aku mohon, please be here God, please be by my side. Cause I can’t do it alone. That’s all I’m asking you. Yaaa, sebenarnya bukan itu saja. Lebih tepatnya, itu yang paling aku butuhkan saat ini. A company. A friend. Dalam segala jalanku. Karena aku tak ingin sendirian. Aku tak bisa sendirian. May God (Yes, I mean You, God) be with me.

0 Response to "Aku Tidak Dapat Melakukannya Sendirian."