Anugerah itu Gratis!

Posted by Sarah Audrey Christie , Rabu, Agustus 20, 2008 01.31


"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti
perisai." Mazmur 5:13

Baru-baru ini seorang teman mengirim kepada saya email massal yang berbunyi kira-kira seperti ini: “Kirimkanlah ke 10 orang atau lebih dan sesuatu yang luar biasa akan terjadi dalam hidupmu.” Atau “Kirimkanlah ke 10 orang atau lebih dan kamu akan menerima berkat dari Tuhan.”

Entah mengapa, saya begitu jengkel menanggapinya. Pertanyaan yang berkecamuk dalam diri saya selalu, “Terus kalau kita tidak mengirimkan email ini ke 10 orang atau lebih, berarti kita tidak diberkati begitu?” Wah, bagaimana dengan orang-orang yang belum punya email? atau belum punya komputer malah? Bagaimana dengan mereka?

Selama beberapa waktu saya tidak dapat menemukan alasan mengapa saya begitu tidak setuju dengan aktivitas kirim-mengirim email ini. Masalahnya adalah, saya tidak suka. Tapi mengapa saya tidak suka. Saya tidak tahu. Persis seperti mengapa saya tidak suka cokelat batang dan burger. Saya tidak dapat mengatakan alasannya. Saya tidak dapat mengatakan “karena burger itu bundar” karena memang bukan itu alasannya. Saya hanya tidak dapat merasakan lezatnya daging berbalut roti bundar khas Amerika itu. Entah mengapa. Satu-satunya burger yang dapat saya nikmati adalah burger smoked beef Arbys, dan mereka telah pergi dari negeri ini. Terpangkas oleh persaingan pasar yang kejam.

Jadi masalah email itu. Hingga berminggu-minggu saya tidak dapat menemukan jawaban kegundahan saya. “Mengapa hal ini terasa begitu tidak benar?” Sampai suatu hari, saya membaca tentang Naaman, seorang panglima yang kustanya ditahirkan. Kisah lengkapnya ada di dalam 2 Raja Raja 5:1-19

Naaman adalah panglima Raja Aram yang terhormat dan disayangi, juga seorang pahlawan perang. Kalau di sini mungkin, ia adalah seorang Jenderal Sudirman. Sayangnya, Naaman yang terhormat ini sakit kusta. Penyakit yang sangat memalukan pada saat itu. Untungnya istri Naaman punya pelayan seorang gadis Israel yang memberitahu istrinya tentang Elisa, nabi Allah di Samaria yang diyakini dapat menyembuhkan tuannya.

Percaya dengan iman pelayannya dan karena putus harapan, Naaman berangkat ke negeri Samaria untuk menemui Elisa, sambil membawa persembahan berupa sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas, dan sepuluh potong pakaian. Saya lupa pastinya, tapi yang pasti, jika dikurskan ke masa kini, persembahan itu bernilai milyaran dolar.

Sesampainya di depan pintu rumah Elisa, tidak ada sambutan yang kehormatan terhadap pahlawan perang ini, padahal jauh-jauh ia sudah berkelana. Hanya seorang suruhan yang celingukan sambil mengeluarkan kepalanya dari balik pintu sambil mengatakan “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”

Ingin marah, tapi juga ingin sembuh. Itulah isi hati Naaman. Untungnya, meski dilanda amarah karena merasa kehormatannya dinodai oleh Elisa, Naaman lebih ingin sembuh, sehingga ia memutuskan untuk menuruti nasihat yang aneh itu. Singkat cerita, ia sembuh dari penyakit kustanya dan dapat kembali tampil percaya diri di depan semua orang.

Merasa berhutang budi pada Elisa, Naaman kembali ke rumah Elisa demi mempersembahkan milyaran dolar yang dibawanya. Elisa menolak dan mengatakan “Demi Tuhan yang hidup, yang di hadapanNya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa.” Elisa, nabi Allah itu menolak mentah-mentah kekayaan yang dapat menjamin segenap kehidupannya. Mungkin kalau saja ia menerima persembahan Naaman, ia tak perlu lagi mengharapkan mujizat setiap hari. Makanan dan minuman pasti berlimpah. Dan beberapa milyar bisa dipakai untuk beli sawah (itu kalau di Indonesia) atau franchise restoran terkenal (kalau jaman sekarang). Tapi Elisa tidak menerimanya. Mengapa? Karena Tuhan sendiri ingin memastikan agar Naaman tahu bahwa kesembuhannya itu GRATIS. Tidak dapat dibayar oleh uang bermilyar-milyar sekalipun. Tidak dapat ditukar dengan kebaikan kita. Tidak dapat dibeli. Karena GRATIS!

Saya mulai mengerti mengapa hal kirim mengirim email massal itu terasa tidak benar. Karena seperti Naaman, dengan mengirim email sebanyak-banyaknya kita berusaha membeli berkat dan anugerah Tuhan dengan sejumlah kebaikan kita, sejumlah usaha, yang kita anggap halal. Kalau caranya seperti itu, Sorga adalah MLM mungkin. Besarnya berkat berdasarkan jumlah downline. Untung saja, Sorga tidak menganut paham Multi Level Marketing. Tidak. Jangan. Atau kita tidak akan pernah mencapai targetnya.

Anugerah Tuhan itu GRATIS! Anda tidak dapat membelinya. Bahkan berkat dan perlindunganNya sudah dilabel ‘tidak dijual’. Tulisan Charles Swindoll berikut ini, mungkin dapat menegaskan pengertian ini.

INJIL LAIN
oleh: Charles Swindoll

Galatia 1:6-7
“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.”

Adalah “Injil lain” yang mengatakan keselamatan itu tidak hanya bekerja karena iman saja. Tapi pencapaian manusia juga harus menyertai iman sebelum Anda boleh yakin bahwa Anda diselamatkan. Kita terus menerus mendengar injil ‘lain’ itu bergaung hingga hari ini dan ini adalah suatu kebohongan. (Catatan: Oprah dan ajaran New Age-nya termasuk dalam kebohongan ini. Mereka mengatakan keselamatan kita berasal dari kita sendiri. Sungguh sangat disesalkan pernyataan ini). Teologi yang mendasarkan keselamatan pada satu ons saja kebaikan dan usaha manusia bukanlah berita baik; Ini adalah informasi yang salah. Ini adalah ajaran yang sesat.

Keselamatan yang bermula dengan Tuhan menggapai umat manusia yang terhilang dan diwujudkan oleh kematian Kristus dan kebangkitanNya berakhir dengan segala pujian bagi Tuhan. Tetapi keselamatan yang melibatkan pencapaian manusia, kerja keras, upaya-upaya pribadi, bahkan niat-niat religius membengkokkan “kabar baik” itu karena jadinya manusia yang dimuliakan, bukan Tuhan. Masalahnya adalah, itu tampak ‘masuk akal’. Tapi lihatlah dua kali reaksi keras Paulus terhadap mereka yang memperkenalkan ajaran yang sesat itu, “Terkutuklah ia!” Terjemahan aslinya adalah Anathema! Ini merupakan satu kata paling kuat dalam bahasa Yunani yang dipakai untuk mengutuk atau menuduh seseorang.

Sayangnya, ajaran-ajaran sesat itu terus berjalan. Sebagian besar dari ajaran-ajaran itu adalah ajaran-ajaran yang mengatakan keselamatan dapat Anda peroleh melalui usaha manusia. Melalui hal-hal yang masuk akal, yang tidak mustahil untuk kita lakukan. Ajaran-ajaran itu mengatakan, jika Anda dapat berdiri cukup lama di ujung jalan dan mengajarkan kebenaran, jika Anda mau mengorbankan sebagian besar dari kehidupan Anda, kalau Anda mau dibaptis, kalau Anda mau menyumbangkan uang Anda, kalau Anda mau berdoa dan menghadiri pertemuan-pertemuan, maka perbuatan baik dan kerja keras Anda akan memnyebabkan Tuhan tersenyum kepada Anda (versi saya: membuat Tuhan merasa berhutang kepada Anda, dan membuatnya merasa Ia wajib membayarnya kembali.). Lebih hebat lagi, pada hari penghakiman ketika kebaikan Anda itu ditimbang beratnya dan dibandingkan dengan kecilnya keburukan Anda, maka Anda dinyatakan ‘layak’ mendapatkan kasih karuniaNya. Hasil dari semua ini, saya katakana lagi, adalah kemuliaan bagi manusia, karena kesannya Anda turut berusaha untuk mendapatkan keselamatan Anda.

Kasih Karunia mengatakan Anda tidak perlu memberikan apa-apa, tidak harus melakukan apa-apa, tidak harus membayar apa-apa. Anda tidak akan bisa sekalipun Anda mencoba! Keselamatan adalah pemberian yang gratis! Anda cukup berpegangan pada apa yang telah disediakan dan diajarkan Yesus. Titik. Meskipun, ajaran-ajaran yang tidak benar itu juga akan tetap berkeliaran di seluruh dunia dan akan selalu demikian. Ajaran itu begitu efektif karena harga diri manusia itu tinggi sekali. Kita selalu merasa harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu, atau untuk dibenarkan. Tidak masuk akal dan kesannya tidak sopan saja kalau kita mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dengan cuma-cuma.

Ijinkanlah saya untuk bersikap tegas terhadap Anda. Berhentilah mentoleransi ajaran-ajaran sesat itu! Itu hanyalah legalisasi tindakan Anda. Sadarlah bahwa itu hanya akan membuat Anda terjebak dalam suatu ikatan yang tak pernah berakhir. Injil yang benar tentang ‘anugerah’, di lain pihak, akan membebaskan Anda. Bebas selamanya.

Dari buku: The Grace Awakening – The Freedom of Grace oleh Charles Swindoll

Benar-benar sebuah pernyataan yang sangat kuat! Saya bahkan menyarankan Anda untuk membeli buku Charles Swindoll yang berjudul the Grace Awakening ini, sehingga kita tidak lagi salah paham tentang anugerah Allah. Karena mengirimkan email-email massal yang menjamin pertambahan berkat itu menunjukkan kurangnya pemahaman kita tentang ‘anugerah’, yang sekali lagi, sama sekali tidak menganut paham Multi Level Marketing.

Lalu apa yang harus Anda lakukan? Pertanyaan yang tepat. Yang bisa Anda lakukan adalah bersyukur, dan setia kepada apa yang telah Ia berikan kepada kita, kasih, anugerah, kepercayaan, kebaikan, perlindungan, kuasa, pilihan, hidup, waktu, tubuh, kepandaian, pengetahuan, hikmat. Setia, dan berjanjilah, untuk menjalani semuanya demi kemuliaan nama Tuhan. Bukan demi Anda sendiri.

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Matius 6:33

2 Response to "Anugerah itu Gratis!"

Unknown Says:

Buku The Grace Awakaening anda dapatkan dimana yah? tolong info ke info.atrik@gmail.com

Unknown Says:

Buke the Grace Awakening bisa didapatkan dimana yah? saya sudah cari tidak dapat.. tolong di info ke info.atrik@gmail.com .. Thanks