Khawatir?

Posted by Sarah Audrey Christie , Senin, Agustus 25, 2008 03.44

Khawatir, khawatir… Siapa mau khawatir… Kalau dijual, khawatir mungkin jadi jualan paling laris di dunia. Penjualnya selalu pulang dengan tersenyum lebar. Dan keesokan hari, dia akan membawa lebih banyak lagi paket kekhawatiran untuk dijual pada Anda. Entah mengapa, kita selalu membelinya. Lalu kita terintimidasi olehnya, seperti kecanduan yang tak berakhir, sehingga akhirnya kita diperdaya oleh kekhawatiran kita sendiri. Lalu hari berikutnya, kita mendengar satu orang lagi melompat dari puncak gedung tinggi. Persis seperti rokok, kekhawatiran membunuh. Secara literal, dan mental.

Sebenarnya khawatir tidak selalu salah. Khawatir dapat berarti Anda menghormati Allah, karena Anda sadar bahwa Anda adalah manusia biasa yang tidak berdaya. Manusia yang kecil di hadapan Allah. Yang tidak selalu dapat mengatasi semua masalah dan menyelesaikan semua tantangan. Khawatir berarti, kita menyadari keterbatasan kita. Yang salah adalah, membeli kekhawatiran itu dan menyimpannya dalam pikiran kita. Yang kemudian mempengaruhi bagaimana Anda berpikir dan memutuskan sesuatu. Yang salah adalah, kalau kita tidak menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Yang salah adalah kalau kemudian kita dikendalikan olehnya bukan malah kita yang mengendalikannya. Yang benar seharusnya Anda mengendalikan kekhawatiran, menaklukkannya, lalu membuangnya ke tempat sampah, atau, menyerahkan ke dalam tangan Tuhan dan biar Ia yang membuangnya ke tempat sampah. Yang benar adalah, kalau si pedagang asongan yang licik itu mulai berteriak-teriak menjual sekeranjang penuh kekhawatiran yang ia bawa, Anda melewatinya. Nah yang lebih bagus lagi, adalah waktu melewati dia, Anda melemparinya dengan tomat sampai ia pulang dan tak berjualan lagi di hadapan Anda. Melemparinya dengan tomat? Ya, melawan kekhawatiran Anda dengan Firman! Ini contohnya:

Kalau Anda merasa semua tampak mustahil,
Tuhan bilang, tidak ada yang mustahil.
(Lukas 18:27)

Kalau Anda merasa Anda tidak dapat melakukannya,
Tuhan bilang, Anda bisa bersama Dia.
(Filipi 4:13)

Kalau Anda merasa Anda tidak memiliki kemampuan itu,
Tuhan bilang “Aku yang mampu.” (2 Korintus 9:8)

Kalau Anda merasa tidak ada yang mencintai Anda,
Tuhan bilang “Aku mencintai kamu.”
(Yohanes 3:16, 13:34)

Kalau Anda merasa terlalu lelah,
Tuhan bilang, Aku akan memberimu kelegaan.
(Matius 11:28-30)

Kalau Anda merasa Anda tidak cukup pintar,
Tuhan bilang, “Aku akan memberimu hikmat.”
(1 Korintus 1:30)

Kalau Anda merasa sendiri,
Tuhan bilang, “Aku tidak akan meninggalkan kamu atau melupakan kamu.”
(Ibrani 13:5)

Kalau Anda merasa tidak termaafkan,
Tuhan bilang, “Aku sudah mengampunimu.”
(1 Yohanes 1:9, Roma 8:1)

Nah, Anda mengerti kan sekarang? Jangan beli kekhawatiran dari si pedagang yang licik itu. Serang dia dengan Firman sampai dia benar-benar pergi dari kehidupan Anda. Dan tak kembali lagi selamanya.

0 Response to "Khawatir?"